Laman

Selasa, 31 Mei 2011

KISAH SEORANG PEREMPUAN PENGHUNI SURGA


Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Ba’da tahmi wa sholawat.

Dikisahkan dalam hadist yang shohih riwayat bukhori dan muslim, bahwa atho bin abi roba pernah suatu hari ditunjukan oleh ibnu abbas seorang wanita yang kata beliau (ibnu abbas) Rosullulloh pernah menyatakannya sebagai penduduk surga, lalu ibnu abbas pun melanjutkan ceritanya kepada atho tentang seorang wanita tersebut. Ternyata wanita tersebut adalah wanita yang berkulit hitam, dia pernah datang kepada Rosul dan mengadu kepadanya tentang penyakit yang dideritanya, “wahai rosul, sesungguhnya saya sering kejang-kejang tanpa diduga, dan pada saat kejang-kejang sebagaian auratku ini terlihat tanpa disengaja, maka mintalah doa kepada Alloh agar menyembuhkan penyakit ini”. Lalu Rosul pun berkata, ”kalau kamu bersabar maka bagi mu surga, namun jika kamu mau maka aku akan berdoa dan Alloh akan mengabulkan doa mu niscaya engkau sembuh”, perempuan tadi pun kembali berkata, “aku bersabar ya Rosul, tapi auratku ini sering terbuka ketika aku sedang kejang-kejang ya Rosul!!!, maka mintakanlah doa kepada Alloh agar Dia menutup auratku pada saat penyakit ku kambuh”. Maka Rosulpun berdoa kepada Alloh untuk wanita itu (agar Alloh menutup auratnya jika penyakitnya kambuh.

Jika kita perhatikan, seorang wanita tersebut adalah wanita yang memiliki keimanan yang kuat, serta sifat malu yang tinggi, dia datang kepada Rosul untuk meminta mendoakannya agar penyakitnya sembuh, namun Rosul sendiri mengarahkan kepadanya agar bersabar niscaya dengan kesabaran tesebut Alloh akan memasukannya ke dalam surga, maka sang wanita pun memilih bersabar dengan jaminan janji Rosul. Akan tetapi lihatlah apa yang kemudian dia minta kepada rosul kemudian, dia meminta agar Rosul berdoa supaya Alloh menutup auratnya ketika dia kejang, dia sangat bersabar untuk penyakitnya akan tetapi tidak sabar jika auratnya tersebut terlihat pada saat diakejang, padahal itu sudah menjadi udzur (keringanan) baginya karena dia dalam kondisi tidak sadar, sungguh sangat tinggi sekali rasa malu dari seorang wanita tersebut.

Lalu bagaimana dengan kondisi wanita muslim dizaman sekarang ini yang dengan sadar dan sengaja memperlihatkan sebagian aurat-auratnya, mereka tidak peduli sama sekali, bukanakah banyak larangan-larangan Alloh dalam Alquran dan Hadist tentang ketidakbolehan bertabarruj dalam berhias memamerkan auratnya. Akan tetapi mereka tidak peduli dengan hal tersebut, mereka tetap memamerkan keindahan tubuhnya yang menebar fitnah bagi kaum lelaki. Kita lihat pada hadist tadi, sang wanita yang telah dijanjikan oleh Rosul akan masuk surga, dia sangat bersabar akan penyakitnya yang selalu datang dengan tiba-tiba, akan tetapi dia sendiri sangat sangat risih dengan auratnya yang terlihat pada saat penyakitnya kambuh, padahal itu tidak diinginkannya dan telah menjadi keringanan baginya. Berbeda dengan sekarang, wanita-wanita muslimah dengan sengaja dan bangga memperlihatkan aurat-auratnya, dengan tanpa malu keindahan tubuhnya dipamerkan pada khalayak ramai. Wanita ini sama-sama terkena penyakit, akan tetapi berbeda dengan penyakitnya, wanita ini terkena penyakit “lemahnya iman dan rendahnya rasa malu”. Apakah dengan memamerkan auratnya mereka akan mendapatkan syafaat dari Alloh ataukah justru laknat Alloh akan menimpa dirinya. Maka kita semua telah mengetahui jawabannya.

Imam ibnul qoyim yang pada zamannya pun telah melihat banyak wanita-wanita muslim yang memamerkan auratnya, memberikan resep obat pada kita agar terhindar dari penyakit lemah iman dan rendah malu, yaitu dengan menggunakan akalnya yang lurus dan menggabungkannya dengan keimanannya, beriman dengan apa yang dikabarkan oleh Alloh dan Rosul-Nya, jadikan surga dan neraka berada dihadapan matanya dan ada dalam hatinya, dan hendaknya sadar bahwa betapa banyak penduduk dunia yang terkenan musibah akibat penyakit tersebut. Ingatlah bahwa tubuh yang indah ini kelak akan dimasukan pada liang lahat dan kemudian ular-ular pun akan memakannya, dan tatkala kita dibangunkan oleh Alloh, maka kita akan dimintai pertanggungjawaban kita selama didunia.

“Ya Alloh, tutuplah auratku, tentramkan hatiku dari rasa takut, periharalah aku dari depan, belakang, kanan,kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesarannMu, dan dari dibenamkan ke dalam bumi”

Wallohua’lam bis showab.

*Disadur dari ceramah Prof.Dr. Syaikh Abdurrozaq Al-Badr (Guru Besar Universitas Islam Madinah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar