Laman

Sabtu, 07 Januari 2012

Peran teknologi dalam upaya penguatan makanan tradisional sebagai makanan fungsional

Gaya hidup manusia modern identik dengan manusia dengan kesibukan yang cukup tinggi sehingga membutuhkan waktu yang sangat cepat dalam melakukan berbagai hal, dari yang menggunakan jasa pos dalam mengirimkan surat yang mana membutuhkan waktu berhari-hari berubah dengan email yang begitu terkirim maka pada saat itu juga diterima. Begitupun dengan makanannya yang banyak berubah menjadi makanan serba instan. Jika kita pergi ke pasar maka akan kita temui berbagai makanan yang tersedia dalam bentuk instan, baik yang berupa jajanan anak-anak maupun yang digunakan sebagai bumbu masakan, apalagi jika kita melihat berbagai macam merk minuman instan maka jumlahnya akan banyak sekali. Makanan pokok kedua manusia indonesia pun bukan lagi singkong atau ubi melainkan mie instan yang tidak ada bosannya dari kecil hingga dewasa kita terus memakannya. Jika kita membaca komposisi yang ada pada berbagai makanan tersebut maka akan kita temui bahan pengawet, pewarna, dan MSG yang mana semuanya jika terus menerus kita makan maka akan berbahaya bagi tubuh dan dapat menyebabkan kangker.

Ini sangat berbeda dengan manusia pada zaman dahulu yang memiliki berbagai makanan tradisional yang selain mengeyangkan juga dipercaya mempunyai khasiat tertentu. Nenek moyang kita yang hidup selama bertahun-tahun telah berpengalaman untuk memilah-milah bahan makanan mana yang mengenyangkan dan dapat mengobati penyakit tertentu. Maka lihatlah orang-orang zaman dahulu yang terkenal sangat kuat fisiknya meskipun usianya sangat tua. Sedangkan pada zaman ini manusia dengan usia 40 tahun pun sudah dilanda berbagai penyakit. Maka dari itu perlu adanya kampanye makanan tradisional yang mana selain untuk melestarikan budaya dan nilai luhur bangsa juga untuk memperbaiki kembali kesehatan bangsa ini. Berbagai penelitian tentang makanan tradisional yang telah dilakukan pun menunjukkan bukti bahwa makanan tradisional dapat menjadi makan fungsional yang bermanfaat bagi tubuh kita.

Dalam usahanya, penguatan makanan tradisional menjadi makanan fungsional memerlukan suatu teknologi agar dapat mengoptimalkan proses pembuatan makanan tersebut. Teknologi yang digunakan pun sebaiknya tekonologi tepat guna yang sangat mudah diterapkan oleh masyarakat kecil karena merekalah yang umumnya merupakan produsen makanan tradisional. Dan yang terpenting dari penggunaan tekonologi adalah pada prinsipnya harus memenuh isyarat mudah, murah dan bisa dimodifikasi dalam penggunaannya. Kebersihan juga harus dijaga sebisa mungkin karena selama ini image makanan tradisional sering dikaitkan dengan kurangnya kebersihan dalam proses produksinya sehingga alih-alih menjadi sehat akan tetapi yang kita dapatkan penyakit akibat makanan tersebut telah terkontaminasi. Penggunaan pewarna sintetis pun sebaiknya diganti dengan pewarna alami agar kesan tradisional pun semakin tampak, karena sekarang sering ditemui makanan tradisonal yang menggunakan pewarna sintetis yang mana pewarna tersebut berbahaya bagi kesehatan.

Perananan media juga menjadi sangat penting karena seiring dengan tingkat kesadaran masyarakat yang meningkat tentunya pola makan sehat menjadi idaman. Seyogyanya perkembangan teknologi informasi dapat menjadi media yang baik dalam mengembalikan kesadaran masyarakat akan pola makan yang sehat. Karena selama ini perkembangan teknologi cenderung memediasi masyrakat untuk memperoleh informasi yang tidak tepat. Oleh karena itu pemerintah sebisa mungkin ikut dalam mengkampanyekan pola hidup sehat dengan makan makanan tradisional karena selain melestarikan budaya bangsa juga dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat kecil.

Jumat, 06 Januari 2012

lumbung padi, cermin bangsa yang mandiri

Permasalahan pangan merupakan permasalahan penting dalam suatu negara, stabilitas suatu negara dapat dilihat dari tingkat ketahanan pangannya. Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris seharusnya mampu untuk berdaulat dan mandiri dalam produksi dan pemenuhannya sehingga tidak terpaku pada impor. Jika kita berbicara pangan indonesia maka secara langsung kita berbicara masalah padi karena bagaimanapun tanaman padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia. Tanaman ini sangat strategis karena menghasilkan beras yang mana lebih dari setengah masyarakatnya menggunakan beras sebagai makanan pokoknya. Letak strategis lainnya adalah beras mampu berpengaruh pada stabilitas masyarakat. Peningkatan kualitas dan kuantitas menjadi sangat penting dalam rangka penguatan kedaulatan dan kemandirian pangan nasional. Berbagai upaya intensifikasi dan ektensifikasi melalui penerapan teknologi telah dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatan produksi padi baik pra-panen dan budidaya. Penanganan pasca panen dan manajemen rantai pasok pun harus diperbaiki agar masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan kebutuhan berasnya dan harganya relatif stabil.

Penanganan pasca panen padi merupakan salah satu cara untuk memperkecil penyusutan dan memperpanjang umur simpannya. Tempat penyimpanan padi biasanya dinamakan lumbung padi yang mana syaratnya adalah harus mampu untuk meyimpan padi dalam waktu yang lama dan menghindari padi dari serangan hama tikus, jamur, dsb. Dahulu petani kita selalu menyimpan hasil panen padi yang telah dikeringkan ke dalam lumbung padi dan akan menggunakannya sesuai kebutuhan saja sehingga pada saat musim kemarau ketika padi tidak bisa tumbuh maka stok beras tetap akan ada. Akan tetapi pada saat ini terjadi perubahan tradisi yang mana setelah pemanenan, petani hanya menyimpan padi dalam karung dan menjual sebagian besar padinya, sementara hanya sebagian kecil saja yang disimpan sehingga pada saat musim paceklik petani harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli beras dipasar.

Kondisi seperti ini tidak akan terjadi manakala kita melihat budaya masyrakat Ciptagelar banten yang masih tetap menggunakan tradisi lumbung padi (leuit) untuk menyimpan padinya. Mereka mempunyai anggapan “buncir leuit, lucir duit” yang menerangkan pentingnya menjaga kedaulatan dan kemadirian pangan guna menyejahterakan kehidupan warga adatnya. Sebab, dengan buncir leuit (lumbung padi terisi penuh) akan bisa menjaga stok pangan untuk kebutuhan masyarakatnya. Maka belum pernah ditemui didaerah tersebut terjadi kelangkaan pangan. Lumbung padi leuit yang ada didaerah ini pun memiliki konstruksi yang sangat baik dan iklim mikro yang cocok, terbukti bahwa padi yang disimpan dalam leuit dapat bertahan selama berpuluh-puluh tahun.


Tradisi lumbung padi leuit ini hendaknya diterapakan pada daerah lain, karena selain akan meningkatkan ketahanan pangan daerah, tradisi ini juga akan meningkatkan perekonomian daerah secara mandiri. Apalagi jika tradisi tersebut dipadukan dengan sistem manajemen rantai pasok beras modern tentunya akan sangat memberikan nilai guna dan nilai tambah yang luar biasa, dimana rakyat dapat dengan mudah mengakses beras secara mudah dan berkecukupan serta mampu mensejahterkan semua pihak yang terkait dengan penyediaannya termasuk petani dan konsumennya.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa ternyata tradisi budaya indonesia mengenai efisiensi dan efektivitas penanganan pasca panen melalui teknologi lumbung padi leuit masih mampu diterapkan hingga masa kini. Dengan sedikit modifikasi yang ada akan mampu membantu kemandirian pangan dan tentunya harus diiringi oleh komitmen pemerintah yang kuat terbebas dari berbagai rekayasa politik yang menguntungkan sebagian golongan saja.

*tulisan ini sudah pernah diikutkan dalam perebutan beasiswa dataprint

Kamis, 24 November 2011

Kajian Padi SRI Terhadap Peningkatan Efisiensi Usaha Tani


Farid Baraba 240110097004

Latar belakang

Beras merupakan makanan pokok hampir seluruh warga Indonesia.

Penurunan kesuburan tanah di Indonesia.

Penambahan biaya produksi untuk meningkatkan produktivitas padi.

Penambahan tersebut pada awalnya memang meningkatkan produksi tapi berdampak buruk dan penurunan produksi pun kembali terjadi.

Perlu adanya peningkatan kesejahteraan petani.

Tujuan

Memberikan penjelasan mengenai peningkatan efisiensi yang terjadi pada penanaman padi dengan metode SRI

SRI

SRI (system of rice intensificasion) bukan suatu jenis bibit ataupun pupuk, SRI adalah teknik budidaya padi yang mampu meningkatkan produktifitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara.

Metode ini pertama kali ditemukan di Madagaskar antara tahun 1983-84 oleh Fr. Henri de Laulanie, SJ.

Di indonesia SRI diperkenalkan oleh Norman Uphoff (Director CIIFAD) tahun 1997 dengan mengadakan presentasi SRI di Bogor merupakan kesempatan pertama SRI dilaksanakan di luar Madagaskar.

Prinsip SRI

  1. Tanaman bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah semai (HSS) ketika bibit masih berdaun 2 helai.
  2. Bibit ditanam satu pohon perlubang dengan jarak 30 x 30, 35 x 35 atau lebih jarang.
  3. Pindah tanam harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit) dan harus hati-hati agar akar tidak putus dan ditanam dangkal.
  4. Pemberian air maksimal 2 cm (macak-macak) dan periode tertentu dikeringkan sampai pecah (Irigasi berselang/terputus).
  5. Penyiangan sejak awal sekitar 10 hari dan diulang 2-3 kali dengan interval 10 hari.
  6. Sedapat mungkin menggunakan pupuk organik (kompos atau pupuk hijau).

Mutakin, 2009

SRI di Indonesia

Di sumatra barat, Kabupaten Lima Puluh Kota,hasil 8 ton per hektar, sementara dengan tanam padi secara konvensional hasilnya hanya 4 ton per hektar (Djinis et al., 2008 dalam Setiadji et al., 2010).

Di kawasan timur Indonesia terbukti mampu meningkatkan produktivitas lahan dari 5,0 ton/ ha menjadi 7,4 ton/ha (Sato, 2007 dalam Setiadji et al., 2010).

Lombok NTB, metode SRI memberikan hasil rata-rata 9 ton/ha dibanding penanaman konvensional yang hanya mencapai 4-5 ton/ha (Sato, 2007 dalam Setiadji et al., 2010)

Kabupaten Cianjur Jawa Barat panen yang dilaksanakan pada 30 Juli 2007 oleh Medco Foundation di lahan seluas 7,5 hektar, rata-rata produksi mencapai 10-12 ton per hektar (Pemkab Cianjur, 2007 dalam Setiadji et al., 2010).

Peningkatan Effisiensi

Cara konvensional kebutuhan benih 30-40 kg per hektar, SRI hanya sekitar 7-9 kg per hektar (dihemat sampai 80%) .

Karena sistem irigasinya macak-macak, maka penggunaan air dapat dihemat sampai 60%.

Pola irigasi macak-macak SRI dapat mengurangi emisi gas metana dengan rata-rata 60% dibandingkan dengan metode konvensional (penggenangan terus menerus). (Hidayah et all , 2009)

Analisis Usaha

Secara ekonomi, efisiensi produksi dari usahatani padi model SRI yang diukur dengan R/C ratio menunjukkan bahwa budidaya model SRI lebih rendah dibanding model konvensional. Penelitian model SRI di Garut dan Ciamis menunjukan nilai R/C ratio-nya masing-masing sebesar 2,16 dan 1,21 sedangkan untuk model konvensional sebesar 2,25 dan 1,72.

Secara finansial terjadi efeisiensi usaha tani SRI lebih tinggi dari pada dengan metode konvensional seperti ditunjukkan R/C ratio sebesar 3,99 dan 2,73 masing-masing untuk Garut dan Ciamis.

Wardana et all , 2005

Kesimpulan

SRI meningkatkan efisiensi penggunaan saprodi berupa air irigasi sebanyak 60% dan benih 80%

SRI turut membantu menjaga bumi karena metode penanamannya yang ramah lingkungan dan mewariskan tanah yang subur.

SRI dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena hasil panen yang tinggi serta berasnya dihargai mahal (beras organik).



Kamis, 10 November 2011

Lucky Boy

Ini merupakan cerita nyata yang saya alami dari masa sma sampai sekarang pun masih bersamanya. Pertama masuk SMA kelas 10 saya sudah mengenalnya karena memang masuk dalam kelas yang sama. tapi pada saat itu tidak terlalu akrab seperti sekarang, dulu hanya mengenalnya sebatas teman kelas saja. Ternyata kita takdirkan berteman hingga sekarang.

Lalu mengapa saya menyebutnya LUCKY BOY???

Jika telah berkenalan dengan dia mungkin keanehan dengan sikapnya mulai muncul, keanehan tersebut berupa sikap nyantainya yang kebablasan, langganan dihukum karena terlambat masuk sekolah ataupun atribut seragam SMA yang tidak lengkap, pakaian seragam SMA yang sekadarnya (seperti terlihat tidak disetrika), atau kaos kaki yang jarang sekali ganti hingga bau, hahaha dan berikut keberuntungan dia yang saya lihat sendiri dan terlihat sangat nothing bagi saya...

Saat SMA :

1. Saat sedang menunggu angkot menuju sekolah dia menemukan uang 100rb (ga terlalu aneh ya)

2. Saat ada pra ujian nasional dia mendapatkan nilai matematika yang tertinggi dan mendapatkan hadiah berupa uang sebesar 50rb, padahal saat itu kemampuan matematikanya menurut saya biasa saja, dan orang yang saya pikir akan mendapatkan nilai tertinggi ternyata hanya kalah sedikit saja dengan nilainya

3. Diterima di PTN dengan jalur beasiswa kerjasama (kalo yang ini bareng ma saya), padahal untuk mengajukan persayaratan administrasi beasiswa talent scouting saja tidak bisa karena rangking dikelasnya tidak memenuhi (kalo saya gagal tes tulis), eh beasiswa kerjasama yang perasingannya se jawa barat ternyata bisa lolos, bareng ma saya lagi (kecipratan untung kayanya, cz selama proses beasiswa kita kemana2 bareng), dan yang lucu, ternyata beasiswa talent scouting mengalami masalah sehingga uangnya tidak turun2, tapi beasiswa ini lanccarrr banget turunya...alhamduulilaah,,,semoga yang talent scouting pun lancar yaaaa

Saat Kuliah :

1. Saat dia sedang tidak mempunyai uang, tiba-tiba ada pencuri yang mencuri baju dia yang sedang dijemur, dan pencuri tersebut tertangkap sehingga dibawa ke kantor polisi, saat dikantor polisi orang tua maling mengajak dia untuk damai dan dia pun mendapata uang tebusan 1jt untuk kata damai nya (perlu diketahui dijemuran tidak hanya terdapat baju dia, melainkan baju teman2 nya yang lain pun ada, tapi ntah mengapa si maling tsb memilih mencuri baju dia, dan perlu diketahui bahwa jika baju yang dicuri itu total harganya tidak ada 300rb rupiah pun jika di uangkan,,,,maling pembawa rezeki kan???)

2. Seringkali jika ada perkuliahan yang dia tidak masuk maka perkuliahannya pun tidak ada, atau minimal tidak diabsen oleh dosennya.(pernah pada waktu siang hari kita berumpul dikamarnya bersama teman2 sekelas untuk menunggu kuliah jam 1, ketika jam menunjukan jam 12.45 kita memutuskan untuk berangkat ke kampus, akan tetapi dia sendiri tidak mau, malas katanya, dan dia memilih untuk tidur, akhirnya kami memtuskan untuk berangkat ke kampus, dan tw apa yang terjadi????kuliah diliburkan karena dosen yang tidak bisa mengajar)

3. Pernah pada waktu pagi hari yang mana pada hari itu ada jadwal praktikum jam 8 , karena saya dan dia satu kosan (sekre) sehingga terbiasa berangkat bareng ke kampus dengan menebeng pada teman yang lain, pada saat itu jam menunjukan pukul 7.50, ketika itu dia sedang asik mencuci dan terlihat belum mandi, akhirnya dia menyuruh saya berangkat duluan saja, dia terlambat ajah katanya, dan tau apa yang terjadi???praktikum di undur 1 jam lebih karena asistenya datang terlambat (padahal teman2 yang lain sudah berkumpul), akhirnya praktikum dimulai sesaat setelah dia sampai dikampus

4. Pernah suatu hari terlambat datang praktikum yang menurut peraturan seharusnya tidak diperkenankan untuk mengikuti praktikum, akan tetapi dia tetap dapat mengikuti praktikum seperti biasa, giliran teman pada waktu yang lain terlambat, dia tidak diperkeankan oleh asisten untuk mengikuti praktikum

5. Pernah juga pada suatu pagi dmana ada praktikum jam 7 pagi (belum ada angkot kampus), kami yang biasa nembeng untuk berangkat, mtor yang biasa kami tumpangi sudah membawa penumpang lain (teman kita juga), dan karena motor paling banyak 3 orang akhirnya karena saya juga yang minta tebengan, jadi saya yang ikut, sedangkan dia tidak, teman satu lagi yang punya motor pun sudah sampai kampus, kala itu waktu sudah jam 7 .05, mw ga mw dia harus naik ojeg (5rb), tw kah apa yang terjadi???ada saja teman lain yang pake motor terlambat, jadi dia bisa numpang tanpa harus naik ojeg...

Itulah kenehan yang saya alami tentang anak ajaib ini, yang pasti sepertinya akan banyak keberuntungan lagi yang dia alami, karena sifat dia yang unikkkk.

(^_^)

Kamis, 22 September 2011

TIPS MENANGGULANGI KAMAR KOS YANG LEMBAB DAN SERING BERJAMUR



Kamar kos merupakan tempat tinggal kedua kita selain rumah ketika kita sedang sekolah atau kuliah ditempat yang jauh dari rumah, mau tidak mau kita harus sewa kamar kos, harga kamar kos yang tidak murah kadang membuat kita memilih kamar dengan harga murah tanpa dengan mempertimbangan kondisi kamar. Akhirnya kadang kita suka sakit-sakitan akibat kondisi kamar yang tidak sehat. Kamar yang tidak sehat ditandai dengan kurangnya cahaya dan udara yang bisa masuk dalam kamar, akhirnya dalam kamar sering timbul bau dan jamur. Tidak hanya membuat kamar kita jadi tidak sehat, jamur pun kadang menyerang baju-baju kita meskipun ada dalam lemari. Bagaimana tips nya agar kamar kita yang sudah terlanjur mudah bau dan berjamur itu jadi kamar yang sehat kembali, berikut tips dan trik nya :

1. Usahakan kamar pintu agar lebih banyak terbuka ketika kita sedang berada dalam kamar, hal itu berguna agar sirkulasi udara lebih lancar

2. Rutinlah menyapu lantai setiap pagi dan mengepelnya minimal seminggu sekali dengan karbol wangi agar pertumbuhan bakteri dan jamur menjadi terhambat bahkan mati

3. Susunlah perabotan dalam kamar kos serapih mungkin agar dapat dengan mudah terjangkau oleh kain pel

4. Usahakan tidak menggantung pakaian sampai menempel pada dinding agar jamur yang ada pada dinding tidak menempel pada pakaian

5. Beri jarak lemari dengan dinding kamar agar sirkulasi udara bisa sampai ke tempat tersebut

6. Jika cahaya yang masuk ke kamar dirasa kurang, nyalakan lampu baik pada malam hari ataupun siang hari meskipun akan ditinggal lama, cahaya akan menghambat pertumbuhan jamur

7. Jika kamar menjadi bau akibat lembab, pasang arang dan teh celup pada setiap pojok kamar , keduanya akan menyerap air dan bau yang terdapat dalam kamar

Selasa, 31 Mei 2011

KISAH SEORANG PEREMPUAN PENGHUNI SURGA


Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Ba’da tahmi wa sholawat.

Dikisahkan dalam hadist yang shohih riwayat bukhori dan muslim, bahwa atho bin abi roba pernah suatu hari ditunjukan oleh ibnu abbas seorang wanita yang kata beliau (ibnu abbas) Rosullulloh pernah menyatakannya sebagai penduduk surga, lalu ibnu abbas pun melanjutkan ceritanya kepada atho tentang seorang wanita tersebut. Ternyata wanita tersebut adalah wanita yang berkulit hitam, dia pernah datang kepada Rosul dan mengadu kepadanya tentang penyakit yang dideritanya, “wahai rosul, sesungguhnya saya sering kejang-kejang tanpa diduga, dan pada saat kejang-kejang sebagaian auratku ini terlihat tanpa disengaja, maka mintalah doa kepada Alloh agar menyembuhkan penyakit ini”. Lalu Rosul pun berkata, ”kalau kamu bersabar maka bagi mu surga, namun jika kamu mau maka aku akan berdoa dan Alloh akan mengabulkan doa mu niscaya engkau sembuh”, perempuan tadi pun kembali berkata, “aku bersabar ya Rosul, tapi auratku ini sering terbuka ketika aku sedang kejang-kejang ya Rosul!!!, maka mintakanlah doa kepada Alloh agar Dia menutup auratku pada saat penyakit ku kambuh”. Maka Rosulpun berdoa kepada Alloh untuk wanita itu (agar Alloh menutup auratnya jika penyakitnya kambuh.

Jika kita perhatikan, seorang wanita tersebut adalah wanita yang memiliki keimanan yang kuat, serta sifat malu yang tinggi, dia datang kepada Rosul untuk meminta mendoakannya agar penyakitnya sembuh, namun Rosul sendiri mengarahkan kepadanya agar bersabar niscaya dengan kesabaran tesebut Alloh akan memasukannya ke dalam surga, maka sang wanita pun memilih bersabar dengan jaminan janji Rosul. Akan tetapi lihatlah apa yang kemudian dia minta kepada rosul kemudian, dia meminta agar Rosul berdoa supaya Alloh menutup auratnya ketika dia kejang, dia sangat bersabar untuk penyakitnya akan tetapi tidak sabar jika auratnya tersebut terlihat pada saat diakejang, padahal itu sudah menjadi udzur (keringanan) baginya karena dia dalam kondisi tidak sadar, sungguh sangat tinggi sekali rasa malu dari seorang wanita tersebut.

Lalu bagaimana dengan kondisi wanita muslim dizaman sekarang ini yang dengan sadar dan sengaja memperlihatkan sebagian aurat-auratnya, mereka tidak peduli sama sekali, bukanakah banyak larangan-larangan Alloh dalam Alquran dan Hadist tentang ketidakbolehan bertabarruj dalam berhias memamerkan auratnya. Akan tetapi mereka tidak peduli dengan hal tersebut, mereka tetap memamerkan keindahan tubuhnya yang menebar fitnah bagi kaum lelaki. Kita lihat pada hadist tadi, sang wanita yang telah dijanjikan oleh Rosul akan masuk surga, dia sangat bersabar akan penyakitnya yang selalu datang dengan tiba-tiba, akan tetapi dia sendiri sangat sangat risih dengan auratnya yang terlihat pada saat penyakitnya kambuh, padahal itu tidak diinginkannya dan telah menjadi keringanan baginya. Berbeda dengan sekarang, wanita-wanita muslimah dengan sengaja dan bangga memperlihatkan aurat-auratnya, dengan tanpa malu keindahan tubuhnya dipamerkan pada khalayak ramai. Wanita ini sama-sama terkena penyakit, akan tetapi berbeda dengan penyakitnya, wanita ini terkena penyakit “lemahnya iman dan rendahnya rasa malu”. Apakah dengan memamerkan auratnya mereka akan mendapatkan syafaat dari Alloh ataukah justru laknat Alloh akan menimpa dirinya. Maka kita semua telah mengetahui jawabannya.

Imam ibnul qoyim yang pada zamannya pun telah melihat banyak wanita-wanita muslim yang memamerkan auratnya, memberikan resep obat pada kita agar terhindar dari penyakit lemah iman dan rendah malu, yaitu dengan menggunakan akalnya yang lurus dan menggabungkannya dengan keimanannya, beriman dengan apa yang dikabarkan oleh Alloh dan Rosul-Nya, jadikan surga dan neraka berada dihadapan matanya dan ada dalam hatinya, dan hendaknya sadar bahwa betapa banyak penduduk dunia yang terkenan musibah akibat penyakit tersebut. Ingatlah bahwa tubuh yang indah ini kelak akan dimasukan pada liang lahat dan kemudian ular-ular pun akan memakannya, dan tatkala kita dibangunkan oleh Alloh, maka kita akan dimintai pertanggungjawaban kita selama didunia.

“Ya Alloh, tutuplah auratku, tentramkan hatiku dari rasa takut, periharalah aku dari depan, belakang, kanan,kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesarannMu, dan dari dibenamkan ke dalam bumi”

Wallohua’lam bis showab.

*Disadur dari ceramah Prof.Dr. Syaikh Abdurrozaq Al-Badr (Guru Besar Universitas Islam Madinah)