Laman

Sabtu, 07 Januari 2012

Peran teknologi dalam upaya penguatan makanan tradisional sebagai makanan fungsional

Gaya hidup manusia modern identik dengan manusia dengan kesibukan yang cukup tinggi sehingga membutuhkan waktu yang sangat cepat dalam melakukan berbagai hal, dari yang menggunakan jasa pos dalam mengirimkan surat yang mana membutuhkan waktu berhari-hari berubah dengan email yang begitu terkirim maka pada saat itu juga diterima. Begitupun dengan makanannya yang banyak berubah menjadi makanan serba instan. Jika kita pergi ke pasar maka akan kita temui berbagai makanan yang tersedia dalam bentuk instan, baik yang berupa jajanan anak-anak maupun yang digunakan sebagai bumbu masakan, apalagi jika kita melihat berbagai macam merk minuman instan maka jumlahnya akan banyak sekali. Makanan pokok kedua manusia indonesia pun bukan lagi singkong atau ubi melainkan mie instan yang tidak ada bosannya dari kecil hingga dewasa kita terus memakannya. Jika kita membaca komposisi yang ada pada berbagai makanan tersebut maka akan kita temui bahan pengawet, pewarna, dan MSG yang mana semuanya jika terus menerus kita makan maka akan berbahaya bagi tubuh dan dapat menyebabkan kangker.

Ini sangat berbeda dengan manusia pada zaman dahulu yang memiliki berbagai makanan tradisional yang selain mengeyangkan juga dipercaya mempunyai khasiat tertentu. Nenek moyang kita yang hidup selama bertahun-tahun telah berpengalaman untuk memilah-milah bahan makanan mana yang mengenyangkan dan dapat mengobati penyakit tertentu. Maka lihatlah orang-orang zaman dahulu yang terkenal sangat kuat fisiknya meskipun usianya sangat tua. Sedangkan pada zaman ini manusia dengan usia 40 tahun pun sudah dilanda berbagai penyakit. Maka dari itu perlu adanya kampanye makanan tradisional yang mana selain untuk melestarikan budaya dan nilai luhur bangsa juga untuk memperbaiki kembali kesehatan bangsa ini. Berbagai penelitian tentang makanan tradisional yang telah dilakukan pun menunjukkan bukti bahwa makanan tradisional dapat menjadi makan fungsional yang bermanfaat bagi tubuh kita.

Dalam usahanya, penguatan makanan tradisional menjadi makanan fungsional memerlukan suatu teknologi agar dapat mengoptimalkan proses pembuatan makanan tersebut. Teknologi yang digunakan pun sebaiknya tekonologi tepat guna yang sangat mudah diterapkan oleh masyarakat kecil karena merekalah yang umumnya merupakan produsen makanan tradisional. Dan yang terpenting dari penggunaan tekonologi adalah pada prinsipnya harus memenuh isyarat mudah, murah dan bisa dimodifikasi dalam penggunaannya. Kebersihan juga harus dijaga sebisa mungkin karena selama ini image makanan tradisional sering dikaitkan dengan kurangnya kebersihan dalam proses produksinya sehingga alih-alih menjadi sehat akan tetapi yang kita dapatkan penyakit akibat makanan tersebut telah terkontaminasi. Penggunaan pewarna sintetis pun sebaiknya diganti dengan pewarna alami agar kesan tradisional pun semakin tampak, karena sekarang sering ditemui makanan tradisonal yang menggunakan pewarna sintetis yang mana pewarna tersebut berbahaya bagi kesehatan.

Perananan media juga menjadi sangat penting karena seiring dengan tingkat kesadaran masyarakat yang meningkat tentunya pola makan sehat menjadi idaman. Seyogyanya perkembangan teknologi informasi dapat menjadi media yang baik dalam mengembalikan kesadaran masyarakat akan pola makan yang sehat. Karena selama ini perkembangan teknologi cenderung memediasi masyrakat untuk memperoleh informasi yang tidak tepat. Oleh karena itu pemerintah sebisa mungkin ikut dalam mengkampanyekan pola hidup sehat dengan makan makanan tradisional karena selain melestarikan budaya bangsa juga dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar